Keterangan gambar: Bupati Jember Muhammad Fawait alias Gus Fawait saat mengisi Apel Shalawat Kebangsaan di lapangan Argopuro pada program Bunga Desaku di Kecamatan Panti (foto: jurnalmetropol.com/Zaenol)
Jurnalmetropol.com, Jember – Program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa/Kelurahan) edisi ke 6 berlokasi di Kecamatan Panti Kabupaten Jember, berjalan sejak hari Jum’at, Sabtu 26-27 Oktober 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Jember bersama rombongan pertama kali menuju ke Lapangan PGSM Darungan Desa Panti, untuk mengikuti jalan sehat dan Pesta Kampung. Kemudian melihat pelayanan puskesmas dan berikutnya Apel Shalawat Kebangsaan di Lapangan Argopuro.
Hari kedua, menyaksikan prosesi kirab 7 air dari sumber mata air di tempat wisata Kampung Durian Desa Pakis. Perjalanan Bupati Fawait terus berlanjut menemui peternak dan petani Desa Pakis. Lalu berlanjut SMPN 1 Panti, menemui kader posyandu dan terakhir silaturahmi dengan UMKM, PKL dan wlijo.
Dalam sambutannya saat Apel Shalawat Kebangsaan, Gus Fawait menyampaikan bahwa kegiatan apel shalawat dihadiri ribuan warga, emak-emak Laskar Srikandi, pelaku UMKM lokal, serta sejumlah instansi pemerintah seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan, PMI, dan unit pelayanan perizinan daerah.
Gus Fawait juga menyinggung penurunan harga pupuk sebesar 20 persen. Ia menilai penurunan harga pupuk tersebut sebagai bukti keberpihakan pemerintah pusat terhadap petani.
“Pupuk hari ini sudah tersedia dan harganya turun. Ini kebijakan Presiden Prabowo yang luar biasa karena berpihak kepada petani. Negara yang kuat ke depan bukan yang banyak senjata, tapi yang kuat stok pangannya,”lanjutnya.
Selain fokus pada sektor pertanian dan kesehatan, Gus Fawait juga menegaskan komitmen jangka panjang Pemkab Jember terhadap pendidikan. Tahun 2025 ini sebanyak 8.300 anak telah menerima beasiswa dari target 20.000 penerima.
“Kebijakan ini bukan untuk satu dua tahun, tapi jangka menengah dan panjang. Pendidikan adalah investasi untuk masa depan Jember bayangkan bila gak ada pendidikan gimana nasib anak bangsa,”ucapnya.
Sebagai bagian dari pemerintah, Pemkab Jember akan ikut mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut agar tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu. Gus Fawait mengimbau masyarakat melaporkan segala bentuk kecurangan terkait distribusi pupuk.
“Kalau ada yang menjual pupuk tidak sesuai harga resmi, segera laporkan. Kami akan tindak tegas karena ini kebijakan Presiden yang harus kami amankan dan keinginan pemerintah setiap kios harus sama rata harganya,”ucapnya.
Sebelumnya, orasi kebangsaan oleh seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Hermin, menegaskan, pemerataan yang diusung melalui Bunga Desaku bukan hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam akses pelayanan, hiburan, dan kesejahteraan masyarakat desa.
“Masyarakat kota dan desa harus mendapat kesempatan yang sama, baik dalam pelayanan, hiburan, maupun senyuman,”kata dia.
“Tak cukup sampai di situ, Program Bunga Desaku juga memiliki efek ganda yang besar. Tak hanya membuat emak-emak jadi religius dan berdoa untuk bangsa, tapi juga bisa mensosialisasikan program strategis. Termasuk pasar murah dan bazar UMKM dalam program tersebut bisa ikut menggerakkan ekonomi lokal dan menekan inflasi,”ujarnya. (Znl/Sgt)







