Sekjen Asprindo: Kampung Industri akan Menciptakan Kekuatan Ekonomi Baru dari Desa

BISNS/EKONOMI244 Views

Foto: Sekjen Asprindo, Ana Mustamin

Jurnalmetropol.com, Jakarta – Sekjen Asosiasi Pengusaha Pribumi Nusantara Indonesia (Asprindo) Ana Mustamin menyatakan program Kampung Industri yang digagas oleh Asprindo, saling beririsan dengan berbagai program pemerintah. Seperti, program pemberdayaan desa oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) maupun dengan rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

“Yang kita sasar itu sama, yaitu wilayah pedesaan. Apalagi, program Kampung Industri ini akan melakukan pembangunan secara komprehensif, yaitu dari hulu ke hilir. Sehingga, diharapkan mampu menggerakan perekonomian desa, secara bersama-sama, untuk membangun suatu kekuatan ekonomi baru dari desa itu sendiri,”kata Ana dalam keterangannya yang diterima media ini, Selasa  (11/3/2025).

Ana juga menyatakan, Kampung Industri dibangun dari usaha-usaha lokal yang sudah berjalan, hanya diperluas dari sisi pengelolaannya, ditingkatkan standarisasi produknya, serta dijaga kualitasnya.

“Jadi, pelaku usaha yang ada, kita kumpulkan untuk membangun satu jaringan industri di salah satu sektor terkuat di wilayah tertentu. Misalnya, di Tanah Grogot Paser Kalimantan Timur, itu akan kami bangun Kampung Industri Perikanan. Artinya, kita mulai dari peternakan ikan, pemasaran ikan segar utuh, pemasaran ikan tuh frozen, pengelolaan ikan menjadi produk selain ikan utuh, hingga pemanfaatan hasil limbah pengolahan ikan untuk menjadi produk yang bernilai jual,”urainya.

Ana menjelaskan lebih jauh dalam program Kampung Industri ini yang diharapkan bisa membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sifatnya bottom up. Selain itu, Kampung Industri ini akan mengajak semua nelayan dan peternak ikan untuk menjadi satu dan tumbuh menjadi satu kekuatan ekonomi yang mempunyai kekuatan untuk bernegosiasi.

“Kan selama ini mereka masing-masing. Dengan Kampung Industri ini, kita ajak mereka untuk bersatu, sehingga punya kemampuan untuk menciptakan celah ekonomi. Misalnya, nelayan nangkap ikan, ternyata tak semua terserap pasar, akhirnya rusak dan terbuang begitu saja. Tapi, dengan Kampung Industri, nanti ikan mereka tak hanya bisa dijual utuh segar tapi juga bisa dalam bentuk utuh frozen. Atau bisa juga dijadikan ikan olahan. Jadi tidak ada bagian dari ikan itu yang terbuang, lingkungan terjaga, pemasukan nelayan pun lebih banyak dibandingkan hanya mengandalkan penjualan ikan utuh segar,”urainya lagi.

Untuk pembiayaan awal, Sekjen Asprindo menyebut akan digunakan sistem crowd-funding. Karena, jika menginginkan adanya investor yang masuk ke Kampung Industri, maka perlu diwujudkan dulu satu Kampung Industri, sebagai bahan penilaian dari para calon investor.

“Rencananya. modelnya seperti saham begitu. Pertama, akan ditawarkan ke anggota dulu. Kalau masih kurang, akan dibuka peluang kerja sama dengan calon buyer dari produk kita. Intinya, kita akan mengedepankan sistem gotong royong, dari desa ya untuk desa,”pungkasnya. *(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *