Yonif Mekanis 521/DY Jaga Kedaulatan dan Martabat Bangsa, Patroli Menembus Rawa dan Belantara di Perbatasan RI-PNG
Pena7.com, Merauke- Patroli Patok di Perbatasan RI-PNG untuk memastikan terjaganya setiap jengkal wilayah kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Mekanis 521/DY Letkol Inf Andi, A. Wibowo S.Sos.M.I.Pol dalam rilis tertulisnya, Merauke, Jumat (25/1/2019).
Dijelaskan Letkol Inf Andi A Wibowo bahwa sejak bulan September 2018, satuan yang dipimpinnya (Yonif Mekanis 521/DY) ditugaskan sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG sebagai di wilayah Merauke Sektor Selatan.
Dimana menurutnya, selain menjaga kemungkinan upaya infiltrasi, juga melaksanakan patroli untuk memastikan setiap patok perbatasan antara RI-PNG dalam kondisi aman dan tidak bergeser.
“Sebagaimana pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman, kita akan mendapatkan sebutan bangsa yang bermartabat dan berdaulat, jika kita dapat mempertahankan rumah dan pekarangan yang kita miliki,”ungkap Andi A Wibowo.
“Relevan dengan pesan tersebut, sebagai alat pertahanan negara, kita (Yonif Mekanis 721/DY) akan terus memastikan setiap jengkal wilayah kedaulatan Indonesia dengan melaksanakan patroli dan mengecek kondisi patok perbatasan yang ada disini,” tambahnya.
Lebih lanjut diterangkannya, bahwa secara rutin pasukannya yang digelar diwilayah Kabupaten Merauke ini melaksanakan patroli dan mengecek Patok Perbatasan ke ujung wilayah kedaulatan Indonesia dan PNG.
Terkait Patok Perbatasan, Andi menguraikan bahwa Tipe Patok Perbatasan dikelompokan berdasarkan jarak antar Patok, yaitu Patok Tipe A memiliki jarak antar patok sekitar 200 km – 300 km, Patok Tipe B jarak sekitar 10 km, Patok Tipe C jarak satu kilometer, Tipe D jarak 100 -200 meter. Selain itu juga, menurutnya ada Patok Monumen Meridian (MM) yaitu tugu beton bertuliskan nomor “titik koordinat” pada plat yang ditempel setinggi sekitar 165 cm.
“Patok Perbatasan RI-PNG yang berada di Merauke Sektor Selatan dan menjadi tanggungjawab kami sejumlah 52 buah yang terdiri dari 4 Patok tipe A, 31 4 Patok tipe B dan 17 patok MM (Monumen Meridian),”tegas lulusan Akmil tahun 2001 ini
“Tidak hanya patroli patok saja, sekaligus dalam perlintasan perjalanan yang dilalui, kita juga senantiasa memastikan kondisi saudara-saudara kita di wilayah perbatasan ini. Tentu kita ingat, selain pemerintah dan pengakuan dari negara lain, unsur lain dari negara adalah adanya wilayah dan rakyat,” imbuhnya
Untuk memastikan hal tersebut, lanjut Andi, dirinya pun menugaskan pasukannya untuk melaksanakan patroli patok sesuai dengan sektor yang manjadi tanggungjwabnya masing-masing.
“Berbekal alat navigasi dan perlengkapan serta bekal yang cukup tentunya. Ini penting, karena medan yang dilalui pun cukup sulit dan jauh. Bahkan, terdapat patok yang berada di rawa-rawa,”terangnya.
“Selesai melaksanakan patroli, maka kita laporkan ke Komando Atas,” tambahnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Letda Inf Jerry Lahindo S.Tr.(Han) yang baru selesai melaksanakan patroli bersama beberapa anggotanya pada tanggal 23 Januari 2019 kemarin, membenarkan jika medan yang dilaluinya merupakan daerah rawa-rawa dan sungai yang deras serta tanah yang lembab.
“Untuk bisa melalui itu, selain peralatan dan perlengkapan navigasi, juga membutuhkan kondisi fisik yang prima,”tegasnya.
Secara singkat, Jerry Lahindo menerangkan bahwa 12 patok yang menjadi tanggungjawabnya memiliki jarak total sekitar 16 km.
“Beberapa Patok di wilayah Sota kondisinya berada ditengah rawa-rawa, sehingga untuk mencapainya pun harus melintasi air yang cukup dalam,” terangnya.
“Saat musim kemarau, tanah disana tandus dan saat musim hujan jadi rawa-rawa. Untuk menuju kesana melalui 3 sungai yang arusnya cukup deras. Memasuki 4 bulan penugasan, hal tersebut menjadi sesuatu yang biasa dan kami jalani dengan penuh kebanggan,”pungkasnya. (Dispenad)