September 7, 2024

Inilah Persoalan Bangsa Di Tengah Era Ekonomi Kreatif dan Era Industrialisasi Robotic

Pena7.com, Jakarta – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menerapkan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya.

Terkait itu, Bendahara Umum Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat IB) Rudi Hartono mengatakan, ekonomi kreatif adalah penciptaaan suatu sumber bisnis baru yg berbasis ide-ide segar yang sesuai perkembangan zaman.

“Saya kira ini termasuk salah satu terobosan pemikiran dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Untuk menuju ke arah ekonomi kreatif tentu harus di sertai dengan dukungan akses kredit finansial yang flexible dan transparan,” ujar Rudi kepada Pena7.com, Selasa (20/8/2019).

Sementara tata cara pemberian kredit di Indonesia, lanjut dia, masih berbasis jaminan kredit. Menurut Rudi, yang bisa mengakses kredit perbankan hanyalah yang memiliki jaminan kredit.

“Contoh empat perusahaan unicorn berbasis teknologi yang membuka lapangan pekerjaan sangat banyak, akan tetapi dana dan sumber investasi mereka dari asing, sebab pihak asing membaca proposal mereka dan menerjemahkan pendapatan masa depan dan prospek bisnis baru di nilai menjadi sebuah kredit investasi. Sehingga jangan heran apabila di klaim sebagai hasil asing bukan milik anak bangsa,” terangnya.

“Karena memang keadaannya demikian, maka itu saya minta kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), OJK dan BI agar secepatnya membuat terobosan baru untuk bisnis yang berbasis ekonomi kreatif,” sambungnya.

Menyoal industrialisasi robotic, Rudi memaparkan bahwa akan terjadi lima tahun ini. Pasalnya, masih banyak persoalan buruh di tanah air sehingga menyebabkan industri yang padat karya dapat merubah penggunaan mesin ke robot dengan desain yang efesien.

“Dengan menggunakan mesin robot, bisa memacu hasil produksi yang tinggi dan mengurangi kesalahan kerja seminimal mungkin. Apabila hal ini terjadi, maka angka pengangguran akan semakin meningkat drastis seiring dengan meningkatnya jumlah kriminalitas di Indonesia. Contoh misalnya, industri yang akan merubah sistem menjadi robotic otomatis. Textil, otomotif dan turunannya, rokok, semen dan lain-lain. Pertanyaannya apakah pemerintah sudah siap menghadapi masalah yang sudah di depan mata,”paparnya. (Arum)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *