Seren Taun di Desa Malasari Kabupaten Bogor, Minat Wisatawan Masih Minim
Pena 7.com, Kabupaten Bogor – Helaran Seren taun Desa Malasari, di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor bagian barat yang berlangsung baru baru ini, hal itu merupakan perayaan upacara adat tradisional yang rutin dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat di Desa tersebut.
Tokoh muda Bogor Barat Hasyemi Faqihudin mengatakan.” Dengan digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada sang maha pencipta atas berlimpahnya hasil Panen pertanian tahun ini maupun untuk tahun tahun selanjutnya.
Menurut dia, sayangnya perayaan adat tradisional yang sebenarnya bisa menjadi daya tarik komoditi dan ikon bagi kepariwisataan di Kabupaten Bogor tersebut, alhasil hanya rutin ditonton oleh masyarakat asal kecamatan saja maupun warga yang datang dari beberapa kecamatan tetangga, Seperti Leuwisadeng, Leuwiliang, Sukajaya, Cigudeg dan sekitarnya dan belum mengundang minat wisatawan Mancanegara maupun Jabodetabek untuk datang menyaksikannya.
Hasyemi menyebutkan, penyelenggaraan Upacara Adat Tradisional Serentaun di Desa Malasari yang sudah berlangsung turun temurun selama ratusan taun itu, sebenarnya bukan menjadi sebuah kebanggaan bagi warga Nanggung dan Desanya saja, tetapi juga harus menjadi kebanggaan bagi semua Masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.
Sangat ironis, lanjut dia, Gebyar promosinya secara Nasional kurang menggigit bahkan informasi adanya perayaan Upacara adat tradisonal tersebut di Malasari Melalui Baliho yang dipasang dititik titik strategis yang dapat diketahui orang banyak dan masyarakat luas misalnya dipasang di bundaran Tol Ciawi.
“Termasuk pemasangan baliho di pintu Gerbang Keluar masuk Tol BORR atau melalui tayangan iklan di TV, sampai sekarang tidak pernah ada. Akhirnya, acap kali perayaan upacara adat tersebut digelar, ya mau tak mau hanya diketahui oleh segelintir kalangan saja sementara bagi Wisatawan Dosmetik asal Jabodetabek tak pernah ada yang tau,”kata Hasyemi.
Menurut Dia, Kabupaten Bogor melalui BAPPEDA sebelumnya sudah menggagas Kawasan Nanggung merupakan Bagian paling sentral Dari 15 Kecamatan yang di Gadang gadang sebagai Kawasan Wisata Geopark Pongkor yang juga direncanakan pada 2020 mendatang Pongkor akan dinaikkan peringkatnya menjadi UNESCO Global Geopark.
“Setidaknya harus menjadi perhatian bagi semua pihak dimana Destinasi destinasi penunjang yang dapat mendukung daya tarik bagi Program wisata Geopark tersebut lebih dianak emaskan untuk diangkat promosinya secara Nasional, sehingga dapat mendongkrak popularitasnya,”tandasnya.
Sukandar PLT Kepala Desa Malasari menuturkan, istilah Seren taun berasal dari Bahasa Sunda yakni Seren artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, sedangkan Taun berarti tahun.
“Jadi Seren taun punya makna serah terima dari Tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam kebiasaan adat tradisi bagi seluruh masyarakat peladang ditanah Sunda, seren taun merupakan penyampaian rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang berlimpah dan sudah dilaksanakan tahun ini, dan berharap bisa serupa dan bisa lebih meningkat lagi di tahun yang akan datang,”kata Sukandar.
Masih Kata Sukandar, perayaan Seren Taun kali ini masih sama seperti tahun tahun sebelumnya dimana sebelum puncak acaranya digelar, perayaan ini harus melalui tahapan tahapan terlebih dahulu.
“Tahapan pertama harus melakukan ritual puja puji doa, seperti shalawatan, pengajian yang dipimpin tokoh adat Kampung. Kemudian tahapan kedua menggelar Ritual Serah Bumi, barulah acara puncak ditutup dengan iring iringan rombongan warga membawa hasil bumi termasuk pawai Pare Rengkong yang mengeluarkan suara khas Puncak Serentaun diakhiri dengan hiburan dan dakwah,”tutupnya mengakhiri. (Arip Ekon)