Dukung Program Pancakarsa, Goa Lalai Bakal Disulap Jadi Destinasi Wisata
Pena7.com, Kabupaten Bogor – Guna pengembangan industri kepariwisataan berbasis masyarakat yang merupakan upaya mendukung program Pancakarsa yang digagas Bupati Bogor Ade Yasin, Pemerintah Desa Kalongliud di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor dalam waktu dekat ini akan menyulap keberadaan Goa Lalai yang berlokasi di Kampung Babakanliud RT O1/RW 10 menjadi salah satu destinasi pendukung bagi Program Desa Wisata KalongLiud dibawah naungan Bumdes.
Saat ditemui di kantornya, Kepala Desa Kalongliud Jani Nurzaman mengatakan, upaya yang akan dilakukan pihaknya dalam mengembangkan keberadaan Goa Lalai yang berada di bukit Siliwangi pada ketinggian 300 Meter Diatas Permukaan Laut, selain tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi kemasyarakatan.
“Juga dalam rangka mendukung salah satu Program Pancakarsa Kabupaten Bogor dibidang kepariwisataan berbasis masyarakat.”kata Jani Nurzaman Kepala Desa Kalongliud kepada wartawan, pada Selasa (24/09).
Menurutnya, sebenarnya rencana desa ingin mengelola Goa Lalai (Goa Kalelawar) yang ada di kawasan Lahan GG warisan Belanda yang kini sudah menjadi aset desa seluas 7600 meter persegi itu muncul sudah sejak lama, namun karena selama 8 tahun kebelakang Desa lebih terfokus pada program pembangunan infrastruktur, akibatnya wacana pengembangan Goa Lalai sebagai destinasi wisatanya banyak mengalami penundaan.
“Goa Lalai akan kami jadikan sebagai pelengkap program Desa Wisata yang setahun ini sudah berjalan dikelola Bumdes dibantu para Pemuda Karang Taruna. Dan Saat ini rencana untuk pengelolaan dan pengembangan Goa Lalai tersebut, akan diambil oleh Desa sendiri yang dananya berasal dari Dana Desa (DD) melalui program pemberdayaan,”paparnya.
Ia pun meminta bantuan pendampingan saja baik dari pemerintah Kabupaten Bogor maupun dari PT. Antam Pongkor, karena untuk menyulap Goa Lalai berikut mengubah area disekitarnya menjadi kawasan Camping Ground, Area Foto Selfi, Wisata Hutan Bambu, termasuk menjadi lokasi pasar kerajinan rakyat dengan berbagai macam wahananya tentunya sangat membutuhkan jasa Konsultan profesional di bidangnya.
“Selain itu, lanjut Jani, kami juga berharap adanya bantuan dari Antam untuk menyulap lorong Goa Lalai menjadi sarana wisata Taman bawah bumi sebab Antam lebih paham soal pengelolaan bawah tanah sekaligus adanya bantuan CSR untuk mempercepat proses realisasi pembangunannya,”harapnya.
Mengenai silsilah sejarah Goa Lalai lanjut Jani menyebutkan, sampai saat ini belum ada dari para sesepuh masyarakat Desa KalogLiud yang secara rinci mampu menjelaskan keberadaanya, hanya saja Goa Lalai sampai saat ini merupakan sarang Kalelawar bahkan pada 50 tahun silam goa tersebut juga menjadi sarang hewan berbulu tajam yang dikenal bernama Landak.
Tentu saja, imbuh Jani, membuat Desa Optimis jika Goa Lalai tersebut dibuka dan diburu oleh para wisatawan diantaranya selain sebagai penunjang Wisata Geopark Pongkor di Nanggung, juga lokasinya sangat mudah dijangkau karena hanya berjarak 300 Meter dari jalan Raya Kalongliud,”pungkasnya. (Arip Ekon)