April 18, 2024

Inovatif Di Tengah Covid-19, Cap Tikus Potugu Buol Jadi Hand Sanitizer

Jurnalmetropol.com, Buol – Merebaknya wabah  Corona Virus Desease 2019 ( Covid-19) berdampak kepada banyak dunia usaha baik skala mikro maupun  makro mengalami lesu. Namun berbeda dengan Usaha Mikro desa Potugu kecamatan Momunu Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi Tengah. Justru bangkit berinovasi .

Desa Potugu salah satu desa di kecamatan Momunu Kabupaten Buol yang sudah dikenal masyarakat luas baik dari dalam Kabupaten maupun dari luar Kabupaten  sebagai desa Penghasil Minuman beralkohol , produk minuman alkohol local di berinama Cap Tikus. Minuman cap tikus diproses secara manual bahan bakunya dari cairan dari pohon aren kemudian di fermentasi, hasilnya bisa dipasarkan karena rasanya manis dan bisamenjadikan tubuh hangat. Namun jika diminum berlebihan dapat menjadikan pikiran hilang kendali (mabuk).

Desa Potugu mempunyai luasan areal perkebunan sebagian tanaman pohon aren. Berkisar 70 % penduduk desa Potugu mengolah perkebunan Aren. Awalnya hasil cairan pohon aren ini di produksi menjadi gula merah aren, sehingga desa Ini dikenal sebagai penghasil gula merah aren yang mempunyai kwalitas terbaik di kabupaten Buol.

Dampak dari persaingan dan perhitungan ekonomi harga jual produk gula merah desa Potugu masih di bawah harga jual dari harga bahan bahan setengah jadinya (cairan yang di fermentasi menjadi minuman beralkohol cap tikus ). Sejak itu produk bahan setengah jadi lebih tinggi akan permintaan pasar. Tetapi dampak  efek samping nya berpengaruh pada gejala sosial kenaikan terjadinya tingkat kriminalitas, perkalahian antar pemuda dan kriminalitas lainya, hal ini sudah berlangsung lama  sampai pemerintah daerah kabupaten Buol menerbitkan Peraturan Daerah larangan memproduksi,mengkonsumsi,menjual belikan minuman beralkohol cap tikus. Namun produksi cap tikus tetap berjalan hingga sekarang.

Melihat Kondisi ini Komandan Koramil (Danramil) 1305-08 Buol-Tolitoli dikecamatan Momunu Pembantu Letnan dua (Pelda) Infantri TNI-AD Jumadil K. Luid bersama Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) kecamatan Momunu Iptu.Pol. Razak Abas Abdullah berinovasi dengan melihat kondisi dalam situasi wabah Covid-19 wilayah kesulitan mendapatkan pasokan hand sanitizer cairan pembersih dari virus corona  berhasil merubah minuman alkohol cap tikus dijadikan bahan hand sanitizer.

Menurut Danramil 1305-08  Momunu di bawah kodim 1305 Buol-Tolitoli saat di kunjungi wartawan di Makoramil 1305-08 momunu (02/05/2020) mengatakan, upayanya bersama Kapolsek untuk menekan angka kriminalitas di wilayahnya dengan mencari akar permasalahan melalui pendekatan ekonomi sosial. Kini produk cap tikus sudah di produksi menjadi bahan hand sanitizer dan sudah dikemas dalam kemasan botol dan sudah dipasarkan.Teknis produksinya menurut sosok TNI-AD yang pernah menjabat disatuan Pers Kodim 1305 BuolTolitoli itu dilaksanakan oleh pemuda warga desa Potugu bekerjasama dengan pemerintah desa

“Sejauh ini produksinya masih terbatas, terakir 80 liter cairan cap
tikus diproses menjadi cairan murni alkohol memperoleh 20 liter
alkohol murni, dari alkohol murni itu kemudian di olah menjadi cairan pembersih tangan,”ungkap Danramil Momunu.

Terpisah Ihsan Handui ( 29) warga Desa Potugu pelaku usaha inovasi saat dikonfirmasi wartawan (2/5/20) mengungkapkan secara teknis manual proses destilasi atau penyulingan  sebelum memperoleh Alkohol  cairan cap tikus dipanaskan dengan  suhu 70 dlerajat celcius.kemudian menghasilkan uap panas selanjutnya proses pendinginan dan menghasilkan cairan dengan kandungan alkohol 90 persen.“Jadi alcohol murni tersebut di kombinasi dengan glycerol dan hydrogen peroxide dapat menghasilkan cairan pembersih tangan ( Hand Sanitizer) hasilnya bisa di pertanggung jawabkan soalnya kami selalu  control untuk menjaga kemurnian,”papar Iksan Handui. (Bambang Joko Sugito)

 

 

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *