Kisah Anak Petani Bugis, Mengadu Nasib di Ibu Kota

RAGAM43 Views

Foto: Kamal LaNganro

Jurnalmetropol.com, Tangerang – Kamaluddin atau lebih akrab disapa Kamal LaNganro (49), lelaki sipil bersahaja yang acapkali nampak di antara para personel militer ternyata anak dari keluarga petani tradisional di daerah timur Indonesia, tepatnya asal Dusun Beru, Desa Mattombong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi-Selatan.

Kamaluddin dikenal dekat dengan jajaran militer lantaran dirinya kini berprofesi sebagai wartawan yang khusus memberitakan kegiatan-kegiatan para penjaga NKRI.

“Saya wartawan yang ditugaskan untuk desk militer dan kepolisian. Jadi itu tugas keseharian saya,”kata Kamaluddin, saat bincang-bincang disela-sela kegiatan Uji Kompetensi Wartawan, di lantai 11 di Hotel Episode Gading Serpong Tangerang, Banten, pada Kamis (31/08/23).

Kamaluddin kemudian menuturkan bahwa dirinya berasal dari kampung, lahir dari keluarga petani Bugis, Pinrang dengan 8 bersaudara .

Lulus sekolah tingkat atas, ia bertekad untuk mengubah nasib dengan merantau demi mencari pengalaman dan belajar hidup mandiri. Jakarta adalah tujuan perantauannya.

“Pada waktu itu akhir tahun 94-an, saya minta restu orang tua untuk berangkat merantau. Alhamdulillah diizinkan,” lanjutnya.

Kamaluddin mengenang ketika itu di daerah Pinrang sumber pendapatan ekonomi masyarakatnya hanya mengandalkan bertani dan sedikit di antaranya juga bertambak.

Pola pertaniannya, kata dia, waktu itu sangat tradisional dan berat lantaran minimnya pengetahuan warga atas informasi teknik pertanian modern.

“Ya, berat menjadi petani di Pinrang saat itu. Komoditas tanamannya padi tapi cuma panen sekali. Yang punya tambak ikan juga maksimal karena belum modern,”kenang Kamal.

Bapak dua anak ini menyebut, alasan beratnya pendapatan ekonomi bersumber dari pertanian dan pertambakan di daerah asalnya itulah yang membuat tekadnya bulat untuk merantau demi melihat perkembangan teknologi baik pertanian maupun tambak.

“Eh, lha kok akhirnya saya tertarik di dunia jurnalistik. Ya tetap bersyukur bisa menjadi penyebar informasi yang bermanfaat untuk sesama,”paparnya.

Hingga kini, Kamaluddin mengaku tetap berharap agar daerah asalnya terus berkembang terutama pertanian supaya perekonomian di sana imbang dengan daerah lain.

“Namanya tanah tumpah darah ya saya harap terus maju berkembang, terutama generasi mudanya supaya optimistis dan giat berkarya,”pungkasnya serius. (Saiq)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *