Diisukan ada Bullying, Kepsek SMPN 1 Puger Ngeles

DAERAH137 Views

Keterangan gambar: SMPN 1 Puger di Jalan Achmad Yani no. 36 Puger-Jember (foto: screenshot)

Jurnalmetropol.com, Jember – Isu adanya kasus bullying di dalam sekolah membuat kepala sekolah dan dewan guru tidak tenang. Kabar yang beredar di masyarakat berkembang liar ke mana-mana.

Beberapa awak media mendatangi SMPN 1 Puger untuk menggali kebenaran fakta bullying. Para wartawan langsung ditemui oleh Kepala Sekolah Edi Hariyanto di ruang tamu sekolah nomor 1 di Kecamatan Puger, Jember, Rabu (26/11/2025).

Edi Hariyanto menegaskan bahwa yang terjadi sesungguhnya bukanlah bullying atau perundungan tetapi sebuah pertengkaran.

“Kami tegaskan di sini yang sesungguhnya terjadi bukan perundungan (bullying) tapi pertengkaran antara dua siswi kami,” ucap Edi kepada para awak media.

Kemudian ia memperlihatkan rekaman video asli kejadian yang diisukan bullying itu. Para awak media memperhatikan dengan detail detik-per detik tayangan video yang berdurasi beberapa menit itu.

Tampak dalam tayangan di HP Edi, di detik-detik awal 2 siswi, Miss F dan Miss R, mulai berbincang dengan wajah emosi. Terjadi perdebatan sengit di antara keduanya. Situasi makin memanas dimana kedua siswi itu saling memukul.

Bahkan salah satu jilbab mereka terlepas terkena pukulan. Tidak saja saling memukul kepala tapi mereka berdua saling mencakar. Sanyup-sanyup terdengar ada kata-kata terlontar dari salah satunya mengatakan “tidak perawan”.

Kejadian pertengkaran itu sengaja direkam oleh salah satu teman mereka sebab kedua siswi yang berselisih itu satu kelas. Pertengkaran terjadi di dalam kelas VII.

Ditanya penyebab pertengkaran kedua pelajar Kepsek Edi menjawab tidak tahu. Seorang wartawan mengutip kata-kata yang terekam dari video Edi pun menjawab tidak tahu.

Edi juga menjelaskan bahwa kejadian berlangsung pada Jumat 21 November 2025 setelah jam pelajaran selesai. Sebenarnya pihak sekolah tidak mengijinkan pelajar membawa Hp ke dalam kelas. Tetapi peristiwa itu terjadi setelah jam pelajaran usai lali pelajar mengambil Hp masing-masing tapi tidak langsung pulang. Mereka kembali ke kelas. Saat itulah terjadi pertengkaran.

Saat sore harinya orang tua Miss R mendatangi pihak sekolah. Guru kelas dan guru BK (Bimbingan Konseling) malah tidak tahu kejadian itu. Lalu orang tua Miss F dihubungi tetapi tidak bisa terhubung.

“Esok harinya, Sabtu, kedua orang tua siswi dipertemukan oleh pihak sekolah. Hasilnya, mereka sepakat berdamai dengan membuat surat pernyataan bermaterai,”papar Edi.

Di tempat dan waktu terpisah, Kanit Reskrim Polsek Puger, Ipda Amin Sahril, SH, mengatakan, salah satu pelaku pertengkaran di SMPN 1 Puger telah menjalani visum di puskesmas setempat.

Ipda Amin juga mengatakan kepada awak media, para pihak yang bermasalah di SMPN 1 Puger akan dipertemukan di Polsek. (Sgt)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *